Selasa, 17 November 2009

Kapal Ferry Bernilai Ekonomis



Perairan Indonesia yang luas dan diantarai banyak pulau-pulau baik besar maupun pulau-pulau kecil, diperlukan suatu sarana transportasi khususnya transportasi laut. Jenis transportasi laut ini dapat diandalkan sebagai sarana perhubungan antar pulau, sarana ini dapat mengangkut jumlah penumpang yang cukup besar dan juga lebih ekonomis.
Sarana transportasi laut (kapal) mempunyai banyak jenis antara lain kapal penumpang, kapal barang (niaga), kapal penyeberangan (ferry) dan jenis kapal lainnya. Jenis kapal disesuaikan dengan jenis muatan yang akan diangkut, dan didesain sesuai kebutuhan angkutannya.
Salah satu jenis angkutan yang banyak terdapat di negara-negara yang memiliki perairan yang diantarai oleh banyak pulau, adalah jenis kapal ferry (penyeberangan). Tidak terkecuali di perairan nusantara, jenis kapal ferry sudah banyak yang beroperasi, baik type kecil, sedang maupun yang besar. Dioperasikannya jenis kapal ferry ini dipandang lebih sesuai dengan kondisi perairan serta operasionalnya juga lebih ekonomis dan dapat mengangkut penumpang, kendaraan dan barang-barang lainnya.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia saat ini, berkembang pulalah transportasi barang dan penumpang antar pulau dan bahkan antar negara dan antar benua. Demikian pula perkembangan dalam penggunaan kapal ferry terlihat demikian pesatnya. Kapal ferry bukan lagi hanya merupakan kapal penyeberangan kecil, tetapi sudah meningkat pada ukuran yang besar dengan muatan tidak hanya penumpang tetapi juga; mobil, truck, bus dan bahkan kereta api. Kapal ferry tidak hanya melayani route pendek tetapi juga route panjang antar negara.
Dengan perkembangan operasional kapal ferry seperti tersebut diatas, maka terjadi pula perkembangan dalam desain kapal ferry. Dengan kebutuhan akan sarana transportasi khususnya tranportasi laut (kapal ferry), para desainer kapal dihadapkan pada suatu permasalahan yakni bagaimana mendesain kapal yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan yang berdasar pada suatu sarana tranportasi yang aman, lancar, nyaman, cepat dan tepat serta terjangkau. Kapal dituntut dapat menyediakan ruangan atau luas geladak yang sangat besar, sehingga selain untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas angkut juga untuk keperluan kenyamanan penumpang dan penyediaan ruangan untuk tempat hiburan/rekreasi dikapal.
Melihat perkembangan akan tuntutan pelayanan jasa kapal ferry saat ini, maka para desainer dituntut pula untuk dapat mengikuti dan membuat suatu desain yang sesuai dengan kebutuhan akan jasa pelayanan kapal ferry.

Pada umumnya kapal ferry mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dari kapal jenis lain. Demikian pula dalam membuat desain kapal ferry ada batasan dan kriteria tertentu yang harus diperhatikan oleh perencana kapal. Kriteria–kriteria tersebut selain mencakup segi teknis dalam desain kapal mencakup pula segi operasional kapal.
Bentuk lambung kapal coventional U atau V tidak selalu dapat diterapkan dalam desain kapal ferry modern. Tuntutan untuk mengoptimalkan desain lambung kapal ditinjau dari segi teknis dan operasional telah melahirkan inovasi–inovasi baru dalam desain bentuk lambung kapal ferry, seperti bentuk pram, terowongan, ataupun lambung kapal dengan skeg ganda.
Inovasi dalam desain dan pengkajian performance kapal ferry tidak dapat lepas dari peran suatu laboratorium hidrodinamika. Jenis–jenis pengujian model yang pada umumnya dilakukan untuk pengkajian performance kapal ferry akan dibahas dalam tulisan ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan operasional kapal, kriteria dalam desain serta jenis pengkajian desain yang dilakukan dengan bantuan uji model phisik di laboratorium hidrodinamika.
Data-data yang diperlukan dalam mendesain suatu kapal antara lain data jenis dan volume muatan yang akan diangkut, route, kondisi perairan dimana akan dioperasikan, dan data-data pendukung lainnya.
Kapal ferry mempunyai kriteria tersendiri dalam perencanaannya, antara lain menyangkut stabilitas kapal, kebutuhan luas geladak, batasan atas panjang dan sarat air kapal serta kemampuan manuvernya.
Kriteria dalam perencanaan serta karakteristik kapal ferry mengacu pada kebutuhan untuk mengoptimalkan desain bentuk lambung kapal. Beberapa type bentuk lambung kapal tidak selalu dapat diterapkan untuk pembangunan kapal ferry modern, masing–masing bentuk lambung tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri sendiri.
Desain kapal ferry modern yang cenderung lebih besar dalam ukuran dan yang lebih komplek dalam pemilihan type bentuk lambung kapal serta aspek operasional kapalnya, membutuhkan pengkajian desain yang lebih intensip di laboratorium hidrodinamika. Dengan pengujian-pengujian yang lebih intensip dilaboratorium hidrodinamika, maka dapat diperoleh suatu pengembangan dari bentuk-bentuk badan kapal atau bentuk lambung kapal yang lebih optimal dan bernilai lebih ekonomis.
Pengujian desain di laboratorium hidrodinamika dilakukan untuk dapat diketahui karakteristik suatu kapal sebelum kapal tersebut dibangun, hal ini penting bagi para calon pemilik kapal sebagai pegangan baik pada saat kapal tersebut dibangun maupun pada saat operasi terutama dalam sea trial kapal.
Nama : Agil Andrian
NIM :L2G009031
Kapal selam
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.
Jerman memiliki kapal selam yang populer dengan sebutan U-Boat yang merupakan ringkasan bagi Unterseeboot, mulai ditugaskan dalam Perang Dunia I sebagai sistem senjata yang mematikan bagi Angkatan Laut lawan terlebih-lebih pada Perang Dunia II. Sehingga terkenal dengan sebutan U-Class. Selain Jerman, negara yang populer menggunakan kapal selam sebagai kekuatan utama Angkatan Laut adalah
Salah satu pesawat selam yang lain adalah lonceng selam.

Kapal selam militer


Kapal selam Norwegia kelas Ula.
Kapal selam militer digunakan untuk kepentingan perang atau patroli laut suatu negara, berdasarkan jenisnya setiap kapal selam militer selalu dilengkapi dengan senjata seperti meriam kanon, torpedo, rudal penjelajah / anti pesawat dan anti kapal permukaan, serta rudal balistik antar benua.
Jenis Jenis Kapal Selam
A. Berdasarkan Tenaga Penggerak (propulsi)
• Kapal Selam Diesel Elektrik
o Kapal selam diesel elektrik adalah sistem penggerak kapal selam tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Sistem propulsi ini begitu handal sehingga negara pemilik kapal selam nuklir pun masih merasa perlu memiliki kapal selam diesel elektrik. Dari 5 negara pemilik kapal selam nuklir hanya Amerika Serikat yang tidak menggunakan sistem propulsi ini. Dalam keadaan tertentu , kapal selam jenis ini lebih mematikan daripada kapal selam nuklir.
• Kapal Selam Nuklir
o Munculnya Kapal Selam Nuklir
 Sekitar enam bulan sebelum pecahnya PD II, pada Maret 1939 Dr George Pegram dari Columbia University, New York, mengusulkan kepada Angkatan Laut AS ( US Navy ) untuk mengembangkan pemakaian uranium sebagai sumber daya, termasuk untuk menggerakkan turbin kapal selam. Angkatan Laut tertarik dan memulai riset. Tetapi setelah pengboman Pearl Harbour dan AS terlibat dalam perang, semua material yang berkaitan dengan tenaga atom ditarik, dipusatkan untuk " Proyek Manhattan " guna pembuatan bom atom pertama ( Little Boy dan Fat Man )
• Kapal Selam Engineless
B. Berdasarkan Fungsi
1. Kapal Selam Militer
2. Kapal Selam Non Militer

AKU




AKU...
Just ordinary gril,but having big dreams...
aku...
hanyalah serpihan kehidupan nyang ingin q maknai..
Dan aku...
adalah aku,bukan kamu,mereka ataupun dia..

YUNITA INDAH S

KECEPATAN KAPAL


Kecepatan : Salah Satu Karakteristik Kapal
Kecepatan aman, itulah yang pernah dihayati dan selalu terngiang teman-teman sejawat selaku navigator. Kecepatan merupakan salah satu karakteristik kapal disamping kemampuan olah gerak, ketahanan, jangkauan navigasi, konstruksi, fasilitas penanganan dan mesin penangkapan, jika dalam konteks kapal perikanan. Kecepatan banyak disinggung dalam proses desain namun dalam proses ini banyak faktor masih dalam perhitungan statis, sedangkan kapal akan berinteraksi dengan lingkungan perairan yang dinamis. Dengan demikian banyak aspek mempengaruhi kecepatan, baik internal maupun eksternal kapal. Metode yang dipakai dalam menentukan kecepatan melalui perhitungan, tes model dan percobaan skala sesungguhnya.


KECEPATAN KAPAL

Kecepatan kapal umumnya diperhitungkan oleh galangan dari pengalaman pembuatan kapal sejenis dan dukungan beberapa elemen lain seperti dimensi utama, benaman, koefisien bentuk dan daya mesin.

Laju kapal pada kecepatan tertentu akan mengalami tahanan yang harus diatasi oleh sistem propulsi kapal. Upaya untuk meningkatkan kecepatan harus mengurangi hal yang menjadi tahanannya, misalnya tahanan gesek, tahanan gelombang yang terbentuk karena kecepatan kapal dan hidrodinamika yang berhubungan dengan bangunan kapal. Oleh karenanya untuk mencakup karakteristik yang komplek dibuat bentuk lambung kapal yang disebut displacement hulls dan plan hulls.

Displacement hulls mempunyai beberapa keterbatasan antara lain dalam penerapan rasio panjang-kecepatan. Nilai rasio ini sampai 1,4 dan jika dikehendaki kecepatan lebih besar lagi diperlukan tenaga tambahan untuk mengatasinya dan perlu dukungan hidrodinamika terhadap lambung kapal. Sebaliknya plan hulls dirancang untuk menunjang dinamika kecepatan tinggi dengan salah satu cara adalah bagian lambung bawah air berbentuk V dari transom sampai bagian tengah kapal.

Teknologi kapal didukung oleh empat unsur yaitu teknologi perancangan, konstruksi, perlengkapan dan perawatan. Keempat unsur tersebut berkaitan dengan kecepatan kapal yang akan terkait secara langsung maupun tidak langsung.

Dimensi utama kapal ditentukan oleh masukan dari kapal sejenis yang telah ada, jumlah dan jenis barang yang diangkut, rasio dimensi kapal, daerah pelayaran dan sebagainya sehingga tenaga penggerak dapat mencapai kecepatan tertentu yang diinginkan. Dimensi utama kapal diperhitungkan dengan seksama karena menentukan kemampuan suatu kapal. Rasio diantara dimensi utama kapal berpengaruh terhadap kemampuan laju, stabilitas dan kemampuan propulsi.

Demikian juga pemilihan dan perhitungan yang memadai tentang bahan, kapasitas, metoda penangkapan, instalasi ruang mesin dan rencana permesinan untuk penanganan sesuai dengan "perkembangan teknologi akan berpengaruh terhadap perhitungan kekuatan dan kecepatan kapal. Dalam kaitan tersebut dapat ditentukan juga bentuk bagian bawah kapal yang berpengaruh terhadap tahanan, hidrodinamika dan karakteristik propeler yang berpengaruh terhadap propulsi.

Semua yang tercakup dalam sifat struktural semua bagian kapal disebut konstruksi dan merupakan tahap lanjut perancangan. Bahan pembuatan kapal merupakan faktor penting yang mempengaruhi desain. Bahan tersebut dapat berupa kayu, FRP, ferro cement, besi dan aluminium.

Berdasarkan perbandingan perhitungan berat kapal sejenis, umumnya kayu lebih ringan dari besi tetapi diperlukan badan kapal yang lebih besar untuk kapasitas yang sama dibandingkan besi karena kayu mempunyai ketebalan lebih untuk konstruksi. Tetapi hal tersebut dipengaruhi oleh sifat mekanis kayu yang akan mempengaruhi fisik kayu meliputi penyusutan dan berat jenis.

Ferro cement (15% lebih berat dibandingkan kayu) lebih berat dari besi memiliki berat keseluruhan yang lebih besar meskipun dimensi badan kapal dapat lebih kecil untuk kapasitas sama. Contoh lain adalah aluminium (25-32% lebih ringan dari kayu) yang dapat menghemat berat 30% dibandingkan besi, sehingga keuntungan ini dapat meningkatkan kapasitas dan operasional.

Sistem perlengkapan kapal antara lain adalah sistem propulsi, navigasi, telekomunikasi dan peralatan bongkar muat. Pemilihan dan perlakuan sistem tersebut memerlukan perhatian seksama karena akan berpengaruh terhadap berat kapal dan selanjutnya berpengaruh terhadap kecepatan kapal.

INDUSTRI KAPAL DI INDONESIA


“Gemah Ripah Loh Jinawi,” peribahasa tersebut pastinya sering kita dengar untuk menggambarkan negeri kita tercinta ini. Ya negeri kita memang kaya. Hutan tropis, tanah yang subur membentang luas,bahkan indonesia adalah negara kepulauan terbesar kedua di dunia ada beribu-ribu pulau dinegara kita tercinta ini lautnya pun luas 2/3 wilayah negara kita adalah laut,tapi laut bukanlah pemisah bagi pulau ataupu daerah di indonesia justru laut adalah pemersatu.hanya dengan perhubungan antar laut kesatuan dapat terwujud.sejarah kebesaran sriwijaya dan majapahit adalah bukti,bagai mana kejayaan nusantara bisa di capai karena keunggulan maritim.seharusnya ini yang harus secepatnya disadari untuk mengoptimalkan dan mengembangkan industri maritim diindonesia,karena sektor ini adalah sektor yang sangat strategis untuk:

-Meningkatkan daya saing indonesia di pasar global,karena nyaris seluruh komoditi
untuk perdagangan internasional diangkut dengaan alat transportasi maritim (kapal)
-menyeimbangkan pembangunan kawasan indonesia barat dan timur.

Namun banyak kendala untuk mewujudkan itu semua,Rendahnya minat investor terhadap industri perkapalan, terkait dengan karakteristik industri perkapalan padat modal, padat karya, pengembalian modal lambat serta penambahan nilai rendah. Juga produktifitas industri perkapalan yang rendah karena peralatan produksi sudah tidak layak, serta tingginya kandungan komponen import dan kurangnya kamampuan dalam mendesain serta lamanya waktu menyelesaikan pesanan pembangunan kapal, merupakan masalah yang dihadapi industri maritim khususnya industri perkapalan baik industri pembangunan kapal maupun industri reparasi/perbaikan kapal.
kita tidak boleh hanya berdiam,sebagai seorang mahasiswa teknik perkapalan saya bertekat untuk mencari solusi yang tepat untuk masalah itu semua.apalagi dengan dikeluarkanya peraturan dari pemerintah bahwa Kapal yang mengangkut muatan diwilayah peraiaran indonesia harus berbendera indonesia.sedangkan 80% kapal yang berlayar diperaiaran kita sekarang berbendera asing. di perkirakan Kebutuhan kapal berbendera Indonesia pada 2010 mendatang diperkirakan akan mencapai 654 unit yang terdiri dari kapal pengangkut batu bara/coal carrier (390 unit), tanker (225 unit), kargo (25 unit), dan kontainer (14 unit). Kapal-kapal itu sebagian besar didominasi kapal berukuran di bawah 50.000 DWT Jumlah tersebut dipastikan membengkak dengan adanya kebutuhan pengadaan kapal tanker untuk mengangkut minyak mentah milik PT Pertamina (Persero) sebanyak 30 unit. Rinciannya sebagai berikut, kapal ukuran 3.500 DWT (4 unit), 6.500 DWT (3 unit), GP (7 unit), MR (13 unit) dan LR (3 unit.

Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Departemen Perindustrian (Depperin) Budi Darmadi menjelaskan, industri galangan kapal merupakan salah satu industri strategis dan masa depan bagi Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya membangkitkan geliat industri maritim nasional dengan memberikan sejumlah insentif. Salah satu bentuk insentif yang direalisasikan adalah insentif fiskal bagi industri yang membangun kapal dengan bobot di atas 50.000 DWT.

"Insentif PP 1/2007 untuk galangan kapal di atas 50.000 DWT. Kalau yang sedang diusulkan sekarang adalah yang di bawah 50.000 DWT untuk pembangunan industri galangan kapal baru," kata Budi.

Ketua Umum Asosiasi Pemilik Kapal Nasional (Indonesia National Shipoweners Association/INSA) Oentoro Surya mengingatkan, kapal yang banyak dibutuhkan saat ini adalah kapal yang berbobot di bawah 50.000 DWT. "Yang lebih banyak dibutuhkan adalah yang di bawah itu seperti kapal 3.000 DWT dan 5.000 DWT. Kan serapan lapangan kerja juga lebih banyak," kata dia.

Selain insentif, menurut dia, dukungan lain yang diperlukan pengusaha maupun industri perkapalan dalam negeri adalah kelengkapan infrastruktur baik berupa sarana maupun industri komponen pendukung dari hulu ke hilir. Salah satunya, ungkap Oentoro, masih sedikitnya perusahaan yang memproduksi mesin-mesin kapal.

"Industri galangan kapal itu memang harus di back up. Kapal hanya akan menjadi kapal tongkang jika nggak ada mesin. Harga kapal di bawah 50.000 kurang dari US$45 juta, kalau yang di atas 50.000 DWT itu US$60 juta. Ini bisa tambah mahal kalau harga bahan baku dari baja terus naik," cetus dia.

Menanggapi hal itu, Budi mengatakan, pihaknya telah berupaya memfasilitasi relokasi perusahaan-perusahaan mesin perkapalan asing untuk masuk ke Indonesia. "Bagus sekali. Kita sedang memfasilitasi itu. Di Indonesia, engine otomotif banyak tapi kalau kapal masih sedikit misal PT Yanmar. Padahal order begitu banyak. Mungkin kita akan melakukan dengan cara membangun perakitannya dulu di Indonesia seperti otomotif," kata Budi.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Teknologi dan Kelautan Rachmat Gobel mengatakan, saat ini pendanaan investasi dan modal kerja belum cukup mendapat respon dari kalangan perbankan nasional. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, outstanding kredit perbankan untuk industri perkapalan, baru mencapai Rp9,8 triliun atau 1% dari total outstanding kredit perbankan nasional yang sudah mencapai sekitar Rp1.000 triliun.

Masalah lain yang dihadapi, lanjut Rachmat, adalah lemahnya dukungan struktur industri komponen perkapalan dalam negeri. Hal ini telah menyebabkan ketergantungan impor komponen dan menjadi faktor ketidakekonomisan bagi pengusaha kapal di dalam negeri.

Dikatakannya, jumlah armada angkutan laut nasional berbendera Indonesia untuk saat ini baru sekitar 6.500-7.000 unit kapal.

"Jumlah ini jauh dari cukup untuk melayani kebutuhan, sehingga sampai saat ini sebagian besar pasar dikuasai oleh pelayaran asing. Termasuk untuk angkutan laut di dalam negeri sendiri," ujar Rachmat.

Kondisi saat ini telah membuat neraca jasa Indonesia selalu mengalami defisit dan menghilangkan sekitar US$25 miliar devisa untuk membayar perusahaan pelayaran asing. Indonesia sedikitnya harus mempunyai 10.000 unit kapal dalam berbagai ukuran, agar semua angkutan laut di dalam negeri bisa ditangani sendiri dan 20% dari angkutan ekspor impor bisa dikuasai oleh kapal nasional.dan ini menjadi tantangan buat kita semua untuk mewujudkanya.
Kapal!!kuat,hebat,jaya!!!

untuk informasi yang lebih lengkap bisa diakses melalui:



Oleh:Yunita Indah S.
NIM :L2G009033

Senin, 16 November 2009

Coating Kapal



Didalam pembuatan sebuah kapal perlu melalui proses finishing berupa pengecatan pada lambung kapal, atau yang seri diistilahkan dengan coating, sehingga diharapkan sistem coating ini mampu bekerja secara maksimal mengurangi terjadinya korosi pada plat lambung kapal. Untuk dapat mengetahui sistem coating yang tepat maka perlu adanya proses perbandingan antara berbagai metode coating yaitu metode airless spray, metode roll, dan metode kuas (brush) dengan 2 jenis (merk) cat yang digunakan untuk 2 bagian lambung kapal yaitu bagian bottom – bottop dan bagian topside. Disini juga akan dibahas macam-macam biaya dalam proses hull coating, diantaranya biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung terdiri atas biaya persiapan material, biaya material, dan biaya tenaga kerja. Sedangkan biaya tidak langsung berupa biaya – biaya overhead yang besarnya dinyatakan dalam persentase dari jumlah total biaya langsung. Dengan membandingkan ketiga metode coating dapat diketahui bahwa metode yang paling sesuai secara teknis dan ekonomis adalah metode airless spray.

oleh Astrid Wulandari
sumber:digilib.its.ac.id/detil.php?id=2256&q=biaya - Tembolok

Jumat, 13 November 2009

Sekilas Tentang Proses Pembuatan Kapal

Tahap-tahap pembuatan kapal
1.marking

2.pabrikasi

3.asambling

4.ereksi

5.lounching

penjelasan singkat:

1. Marking adalah pemotongan plat plat baja yang sebelumnya sudah ditandai (diblat) oleh gambar yang berskalakan 1:1. pemotongan ini menggunakan CMC, yang merupakan alat pemotong dengan program dari komputer.

2.abrikasi adalah penyambungan komponen-komponen kecil menjadi blok, penginderaan pengelasan. Pengelasan ini dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan cara otomatis SAW, kemudian yang secara manual dikenal dengan SCAW.
3.Asembling adalah daerah bawah untuk menyambungkan bagan bagan seperti profil mauoun lembaran lembaran plat yang tergabung dalam pabrikasi sebelumnya, dari asembling jadi double bothem di tempatkan. Pembuatan kapal muatan kering, untuk tahap asembling diganti untuk pembentukan body. 4.Proses ereksi adalah penyaluran penyaluran proses asembling, pembuatan yang paling beresiko adalah ketika launching(peluncuran) butuh perhitungan yang akurat agar kapal tidak oleng saat masuk ke air. untuk alat pembantu saat peluncuran kapal dibutuhkan Cargo Handling yang berfungsi menarik atau menurunkan muatan.

Innovasi Terbaru dari Offshore

Suatu inovasi teknologi kembali lahir dari salah satu kiblat teknologi lepas pantai, Norwegia. Sebuah perusahaan disain bangunan lepas pantai, Sevan Marine, telah berhasil mengembangkan konsep disain baru bernama Sevan Stabilized Platform (SSP) dengan feature utama struktur lambung (hull) berbentuk silindris. Konsep ini akan difungsikan sebagai anjungan pengeboran (driling platform) atau anjungan produksi (production platform) dan FPSO, khususnya untuk wilayah operasi di perairan sangat-dalam (ultra deepwater) dengan kondisi lingkungan yang sangat-ganas (ultra-harsh environment).
Dengan demikian “pemain baru” dalam pasar struktur lepas pantai akan segera ikut meramaikan pentas dunia penambangan minyak dan gas, khususnya untuk aplikasi laut-dalam. Masih perlu waktu untuk membuktikan unjuk kerjanya atas “pemain-pemain lama” yang sudah cukup dikenal seperti jenis TLP, Spar maupun FPSO konvensional berbadan kapal (ship-shaped FPSO).
Pada Bagian 1 (dari 2 tulisan) ini akan diuraikan dua karakteristik utama dari struktur jenis SSP ini yang menjadikannya berbeda dengan jenis lainnya dalam kelasnya, sekaligus sebagai ciri performansi utamanya. Pertama dari segi karakteristik strukturalnya dan kedua, dari karakteristik geraknya pada saat beroperasi. Disamping itu juga diuraikan beberapa kelebihan SSP dibandingkan dengan jenis Drill Ship dan Semisubmersible.
Latar Belakang
Munculnya konsep ini dilandasi oleh kondisi umum bahwa biaya produksi minyak atau gas bumi dengan menggunakan fasilitas lepas pantai akan naik secara tajam seiring dengan bertambahnya kedalaman perairan operasinya. Sehingga untuk memastikan perolehan keuntungan dari suatu ladang laut-dalam (deepwater) atau bahkan ladang laut sangat-dalam (ultra-deepwater), maka tren yang terjadi saat ini adalah dengan menambah ukuran unit prosesing dan jumlah riser yang digunakakan pada anjungan lepas pantai tersebut. Akibatnya diperlukan suatu unit struktur apung yang besar yang mampu menopang beban besar dengan area geladak dan kapasitas penyimpanan yang besar pula.
Dengan memperbesar ukuran unit struktur, di satu sisi memang mampu mengatasi problem-problem di atas, namun di sisi lain timbul masalah baru. Selain biaya membengkak akibat bertambahnya berat baja dan peralatan, sebuah struktur yang besar akan memperkompleks masalah skala-baru dalam disain serta membutuhkan teknologi baru untuk menanganinya. Karena teknologi untuk penanganan struktur-sturktur kecil, tidak serta-merta bisa langsung diterapkan untuk struktur-struktur besar. Perubahan ini pada gilirannya akan memperbesar resiko. Di samping itu, ukuran struktur yang besar berkonsekuensi kepada terbatasnya ketersediaan galangan (shipyard) pembangunnya, yang cukup mampu, misalnya untuk pengiriman hull tepat waktu –setelah dibangun– dengan biaya pembangunan yang sesuai anggaran.
Untuk menjawab persoalan di atas, maka ditawarkan suatu konsep struktur baru jenis apung yang mampu menyediakan luasan geladak dan kapasitas muat beban yang lebih besar. Selain itu, jenis struktur baru ini diklaim akan memiliki biaya pengadaan/pembuatan yang lebih murah, tetapi mempunyai kapasitas penyimpanan yang besar serta memiliki karakteristik gerak yang baik/halus. Ditandaskan pula bahwa faktor utama yang turut berperan dalam memperkecil biaya pembangunan SSP ini diantaranya terletak pada dua hal. Yaitu, karena bentuk lambung silindris, sehingga menyebabkan struktur bersifat sama dalam segala arah (omni-directionality) dalam menerima gaya-gaya lingkungan, serta adanya sifat disain yang berdasarkan modul-modul (modular design).

disadur dari: kukuh thoriq.wordpress.com/2008/11/02/tantangan-perancangan-bangunan-lepas-pantai

Offshore Oil Platform



referensi:hydrotrole.co.uk/image/offshore-platform.jpg

Dengan kondisi pembebanan yang sangat ekstrem dari gelombang air laut, bangunan-bangunan didaerah pantai dan lepas pantai diharuskan mempunyai ketahanan struktural baik. Disebagian besar perairan Indonesia, tinggi gelombang yang sering terjadi hanya berkisar antara 1-2 meter dan gelombang maksimum antara 3-5 meter, sedangkan pada beberapa daerah ekstrem seperti laut utara menurut beberapa peneliti diantaranya O M Faltisen (1990) menyatakan ketinggian gelombang bisa mencapai 30 meter. Salah satu penyebab terjadinya gelombang adalah angin yang berhembus diperairan tersebut.
Maka melihat begitu besarnya potensi beban yang terjadi di daerah periran laut menjadikan proses desain, produksi hingga perawatan bangunan lepas pantai mempunyai bagian-bagian yang sama pentingnya untuk selalu diperhatikan dan diperiksa terutama untuk ketahanan dinamiknya, T Moan (2004) pemeriksaan ini memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap ketahanan bangunan lepas pantai. seperti grafik dibawah ini























Safinatunnajah

1. Rasulullah saw bersabda:
2. مثل أهل بيتي مثل سفينة نوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها غرق وهوى
3. “Perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam dan celaka.”
4. مثل أهل بيتي مثل سفينة نوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها غرق
5. “Perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam.” Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak menyatakan bahwa hadis ini shahih berdasarkan persyaratan Muslim.
6. انما مثل أهل بيتي فيكم كمثل سفينة نوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها غرق
7. “Sungguh tiada lain perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam.”
8. الا ان مثل أهل بيتي فيكم مثل سفينة نوح في قومه من ركبها نجا ومن تخلف عنها غرق
9. “Ingatlah, sesungguhnya perumpamaan Ahlul baitku bagi kalian seperti bahtera Nuh bagi kaumnya, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam.”
10. الا ان مثل أهل بيتي فيكم مثل سفينة نوح في قومه من ركبها سلم ومن تركها غرق، وان مثل أهل بيتي فيكم مثل باب حطة بني إسرائيل من دخله غفر له
11. “Ingatlah, sesungguhnya perumpamaan Ahlul baitku bagi kalian seperti bahtera Nuh bagi kaumnya, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang meninggalkannya ia akan tenggelam; dan sesungguhnya perumpamaan Ahlun baitku bagi kalian seperti pintu benteng Bani Israil, barangsiapa yang memasukinya ia akan diampuni dosa-dosanya.”
12. مثل أهل بيتي مثل سفينة نوح من ركبها نجا ومن تأخر عنها هلك
13. “Perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang terlambat ia akan binasa.”
14. مثل أهل بيتي فيكم كسفينة نوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها هلك“Perumpamaan Ahlub baitku bagi kalian seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menakinya ia akan selamat, dan barangsia yang tertinggal ia akan binasa
Sambutan Tim Penyusun Blog
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuhu
Puji syukur patut kita ungkapkan kepada Allah SWT karena atas kelimpahan rahmat dan hidayah-Nya, Blog Mengenai Teknik Perkapalan ini dapat diselesaikan.
Pembuatan blog ini merupakan salah satu kegiatan mahasiswa teknik perkapalan yang bertujuan bisa saling membagi ilmu kepada mahasiswa teknik perkapalan pada khususnya dan kepada masyarakat luas pada umumnya., blog ini amat menarik karena ditulis oleh kawan-kawan yang sepaham kondisi keberagaman mahasiswa itu sendiri.
Oleh karena itu, kehadiran blog ini kiranya akan membantu mahasiswa agar lebih mengenal dan mampu membangun gambaran tentang dunia teknik perkapalan. Sehingga kami berharap mahasiswa tidak terjebak pada pengetahuan yang dangkal dan pada pemahaman yang cenderung monoton.
Semoga kata sambutan kami bisa menjadi motivasi bagi kawan-kawan mahasiswa pada khususnya dan kepada masyarakat pada umumnya untuk senantiasa mencintai dan terus menggali ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuhu


Semarang,13 November 2009
Tim Penyusun Blog



Kelompok IV

Jumat, 06 November 2009

Apa yang Ku lihat Apa yang Ku Dapat


Sudah lama, mereka menungguku hadir di depan
kini saatnya aku meninggalkan belakang..menyusuru jalan yang kau sebut antara
inilah aku, dan inilah proyek Safinah Nurul Ulya Kebanggaanku,
Safinah Nurul Ulya adalah kapal yang penuh cahaya keemasan , menerangi lautan yang gelap penuh ketakutan..pergilah bersamaku melihat pantulan cahaya Safinah di atas denyut jantung samudera.
Emel Mixsa Muslimy.

Gagak Hitam

dari Kiri: mas Hanura (pakai topi), Emel Mixsa M., ms Angga Buana, ms Aris
senangnya bisa mejeng tanpa Tata'
tapi perjuangan juga, berdiri di atas jembatan yang mau roboh, ngeliat bawah lumayan ngeri, ni nyawa udah di atas ubun ubun...fiuh

mas Han, makasih udah nraktir es teh, buat mas Angga makasih udah ngasih ketela gantungnya, makasih semua.ku tunggu lagi kesempatan buat mejeng rame rame kaya gini.

Kamis, 22 Oktober 2009

Mamaku Bukan Babuku

Pagi itu piring2 kotor pada numpuk di tempat asah asahan, dan masih banyak yang terselengkrah di hamparan meja makan dan dapur pun masih kotor, belum sempat mendapat sentuhan tangan mama.
Melihat kondisi mama yang letih dalam tidurnya membuatku semakin angkuh karena cuman berdiam diri hanya untuk melihat kilasan keletihan mama. Ternyata aku salah, aku tak semestinya punya fikiran untuk meninggalkan keluarga, menempati kamar kosan, dan hanya memikirkan diri ku sendiri.
aku masih punya tanggungan, aku anak pertama yang sedang mencari jati diri, mencari identitas kemandirian, namun tak selamanya kemandirian itu harus meninggalkan keluarga.
Ketahuilah, jika mama terus terusan begini aku tidak akan tenang dalam menjalani kuliah, aku ingin kami saling mendukung, mama membantuku, aku membantu mama,
Dengan perasaan terombang ambing, saat aku pulang ke rumah, aku membatalkan niatku untuk menyewa kamar kosan dekat kampus, aku lebih memilih bolak balik rumah kampus, walau jaraknya tidak bisa dianggap dekat.
Kedatanganku, bukan sebagai tamu yang selalu diangungkan sebagai raja, kehadiranku tak selamanya akan ringan diterima, kelakuanku tak pantas, posisiku tak akan pernah di atas, di atas ibu...
Kusisihkan waktuku untuk membantu mama, apapun , selama aku bisa,

mamaku bukan babuku yang kugaji dengan upah yang murah, mamaku adalah intanku yang tak akan pernah berhenti bersinar, keras semangatnya tangguh jiwanya...

Senin, 19 Oktober 2009

Ketika Safinah Bertasbih

Dorongan kuat dari mereka membuat aku menjadi semakin terpukau, terpana oleh hal yang bener bener ajib..di sekolah

Pria pria tampan berlaga kesepian berbaris rapi menawarkan senyuman kaca ditiat langkah kakik

terbang tinggi diantara buain senyuman dan lambaian tangan
Haaiii cewek godain aku donk"

Aaah tuh bukan cowok bener2....buang aja wajah lo gue mau muntah

Cari 2 alasan tuk njatuhin semua kehormatanku ditangannya...iiiih ..emang gue cewek apaan ..
Terus ku temukan jalanku..entah ini datengnya dari mana dan siapa..aku menjadi sosok wanita yang di hormati..karena Nurul Karena Ulya, dan yang penting karena Safinah..

Sabtu, 17 Oktober 2009

Klimaks Paradoks

Ketika sehat aku tidak tahu
Ketika sakit aku merasakan
Ketika wafat aku tahu bahwa hanya ada penyesalan

Ku ulangi dari awal

Ketika aku sehat aku memikirkan sakit
Ketika aku sakit aku memikirkan sehat
Ketika wafat aku tak memikirkan apa yang ingin ku pikirkan

Ketika terang hatiku redup untuk menyukuri cahaya
Ketika gelap hatiku terang untuk memicikkan pandangan dalam kegelisahan
Ketika gelap berpadu dengan cahaya, tetap cahaya yang lebih indah

Diriku Apa Daya Adanya !

Pelaut yang ulung tidak akan pernah terlahir dari air laut yang tenang, mereka akan teruji di lautan lepas yang ganas.
Seorang pelaut mesti mementingkan kepentingan bersama, tidak picik, yang mengutamakan ego masing-masing.
Seorang pelaut tidak melakukan pelarian terhadap masalah yang dihadapi, ia akan tetap maju walau apa yang akan terjadi.
Seorang pelaut harus bisa mencari jalan keluar, memikirkan langkah langkah untuk bisa tetap bertahan hidup, walau didera badai sekalipun.
Aku ingin menjadi kapal yang stabil di lautan lepas, yang bisa menyampaikan amanat, agar nanati bisa memberikan kesejahteraan bagi dunia maritim Indonesia
Aku tidak ingin menjadi seorang winner, karena winner bisa dicapai dengan cara apapun , namun aku ingin menjadi seorang champion, karena champion hanya bisa diraih dengan kegigihan dan perhitungan yang tepat dalam menghadapi apa yang tengah dihadapi.
Penyelesaian masalah tidak akan terpecahkan jika banyak pertimbangan yang terus dipikirkan, tanpa ada aksi.
Timbulnya rasa takut bukan karena suatu masalah, tetapi karena ucapan hati yang menjadikan masalah itu menjadi takut untuk dihadapi.

Kenlin Donk

Perkenalkan nama saya Safinah Nurul Ulya,biasa dipanggil Safinah
Hobi mbaca, maen musik, liat-liat laut,dikit-dikit juga seneng gambar, tapi ada satu hobi yang bisa menciptakan satu tujuan mendaftar di blog, yakni nulis.

Rencana jangka panjang buat kedepan tentang blog ini:
1.Berupa cerita bergambar, tapi kalo ga sempet cerita konyol aja
2.Ada puisi pokokya
3.Pribadi, buat kenyamanan hidup, ungkapin perasaan...UYEeeEee
4.Lagu bebas
oke dah salam kenal aja...
matur tengkiyu

Kamis, 15 Oktober 2009

Tolong Bukakan Hati Kecilku

Ya Allah, aku adalah hambaMu yang terombang-ambing dalam lautan keraguan ini, turunkan nur cahayamu dalam kegelapan, dalam badai lautan yang mengoyak tubuhku.
Ya Allah, hamba mohon agar setiap tulisan yang termuat adalah benar-benar hidayat yang Engkau berikan, dan berfaedah bagi semua umat.
Amin.